Articles written by: ardinov

Diam Kita Ikut Membunuhnya
Articles

Diam Kita Ikut Membunuhnya

Oleh: Rahkman Ardi JAKARTA, KOMPAS – Kita turut berduka ketika jenazah gadis kecil, Engeline, ditemukan setelah sebulan dinyatakan hilang. Ia dikubur dengan boneka di tangan, dekat kandang ayam di rumahnya. Engeline ternyata tak hilang. Ia sengaja “dihilangkan” di rumah yang seharusnya menjadi tempat ia berlindung. Beberapa tanda kekerasan ada pada […]

Catatan Soliter
Memoir

Catatan Soliter

Nggak bisa tidur. Akhirnya iseng lihat peta. Mencoba membuat titik dan garis, kemana saja pergi dan singgah 7 tahun ini. Kulit ini ternyata sudah pernah merasakan suhu dari -40 hingga +40. Dengan uang ngepas badan ini sudah berkali-kali merasakan tidur di terminal, stasiun, hingga airport; kaki ini ternyata sudah pernah […]

Catatan dari Banacha Szp.
Memoir

Catatan dari Banacha Szp.

Dimulai pada 31 Maret…. 4 April 2015 Titik paling bawah dan paling kritis adalah momen hidup terdalam. Saat dimana manusia dibawa hampir kembali pada titik nol sehingga ia benar-benar menyadari bahwa tidak ada pengalaman buruk namun justru banyak momen sederhana yang luar biasa yang sudah dilewati. Warna, rasa, suara, tekstur, […]

Belajar Sosialisme dari Denmark
Articles

Belajar Sosialisme dari Denmark

Hari pertama kedatangan saya di Kopenhagen membuat jidat saya berkerut dengan harga transport dan makanan. Saya masih tidak habis pikir, salah satu negara yang dianggap penduduknya punya tingkat kebahagiaan tertinggi ini ternyata biaya hidupnya juga selangit. Bila biasanya di Warsawa tiket satu jam untuk transportasi umum hanya butuh uang sekitar […]

Travelogue

Northern Lights

    I was drawn by these lights. We only see what we can see. We only know what we are able to know. We are not able to see things as they are And out there is infinite. Who do we think we are claiming as the most superior […]

courtesy http://obamadiary.files.wordpress.com/2013/05/main-stream-media-lies.jpg?w=655&h=512
Articles

Siapa yang keji?

Hampir selama 2-3 hari ini newsfeed laman Facebook saya dipenuhi simpati dan juga pengutukan terhadap aksi penembakan kantor redaksi Charlie Hebdo yang menewaskan 10 jurnalis dan juga 2 orang polisi. Media massa di penjuru Eropa bergejolak begitu juga dengan sosial media. Tak sedikit dari rekan dalam jejaring saya yang mengecam, menganggap bahwa […]

Pilpres, Linimasa, dan Mood
Articles

Pilpres, Linimasa, dan Mood

dimuat di Koran Republika http://republika.co.id/berita/koran/opini-koran/14/08/01/n9mcy842-pilpres-linimasa-dan-mood Jumat, 01 Agustus 2014, 15:30 WIB   Tidak bisa dimungkiri bahwa salah satu area pertempuran politik terpanas dalam pemilihan presiden Indonesia kali ini adalah media sosial. Perbedaan dua kutub kepentingan kandidat telah menyebabkan polarisasi yang tajam dan panas di antara pengguna situs  jejaring sosial. Tak […]

courtesy dsw2010.wordpress.com
Articles

Manusia yang Rasional dan Terasing (3)

Jalan spiritualitas dalam Psikologi Kehadiran dan peran psikologi modern sendiri adalah manifestasi dari prinsip-prinsip adaptasi manusia dalam menghadapi ide renaissance yang berubah seiring dengan berjalannya waktu. Prinsip survival of the fittest dan struggle forexistence adalah spirit baru dalam psikologi modern untuk memahami manusia sebagai objek ilmu. Freud mengajarkan eros dan […]

courtesy: http://www.eleazar.es/en/carpediem/carpediem02.html
Memoir

Omnia Vanitas di Pilpres 2014

Pagi ini, dalam hitungan jam, saya akan memilih presiden RI. Siapapun presiden terpilih saya rela mengikhlaskan dan akan memberi kesempatan. Sebagaimana manusia, politik tak pernah benar benar PUTIH dan juga tak pernah benar-benar HITAM.  Sebagaimana tak ada yang pernah benar-benar tahu bagaimana kesejatian dan kebenaran selain interpretasi realitas yang berseliweran […]

Catatan Komentar, Menyoal Orientasi Seksual
Uncategorized

Catatan Komentar, Menyoal Orientasi Seksual

Ada satu catatan ketika saya di tag dan diajak berdiskusi oleh kawan di laman Facebooknya yang menyesalkan sikap saya yang seolah-olah cenderung dianggap mendukung orang-orang LGBT. Begitu juga dengan pendapat kawan saya yang menggangap bahwa social scientist itu cuma sekedar “pendukung pseudosaintifistik” atas trend sosial. Ia secara tak langsung mengkritisi […]